Selasa, 16 Februari 2010

Langsing Sehat Berkat Puasa

Beruang makan sebanyak-banyaknya lalu tidur selama musim dingin dan terjaga kala musim semi, namun tetap dengan tubuh gempalnya. Kupu-kupu berawal dari ulat gendut yang secukupnya menyantap dedaunan, menyelimuti tubuh menjadi kepompong. Keduanya berpuasa namun beda hasil.

Nah, puasa ini Anda ingin jadi beruang atau kupu-kupu?

Sampai kini belum ada jawaban pasti, manakah cara penurunan berat badan terbaik, teraman, dan bisa dipertahankan dalam jangka lama. Badan Kesehatan Dunia (WHO), Satgas Obesitas International (IOTF - International Obesity Task Force), dan Institut Jantung, Paru-paru, Darah Nasional (NHLBI) Amerika Serikat sepakat bahwa penurunan berat badan adalah terapi jangka panjang dengan disertai olahraga dan perubahan perilaku. Tapi, dengan memimpikan metamorfosis kupu-kupu tadi, kita bisa menurunkan berat badan dalam jangka sebulan! Asalkan disiplin!

Registrasi Kontrol Berat Badan Nasional (NWCR) di Amerika Serikat mengumpulkan data lebih dari 4.000 orang yang mampu menurunkan berat badan lebih dari 13 kg dan mempertahankannya lebih dari lima tahun. Pola khas makan mereka yaitu rendah lemak (24% dari asupan kalori), asupan karbohidrat cukup tinggi dan rendah kalori 1.300 - 1.500 Kalori/hari (Kalori = kilo kalori, Red.). Kebanyakan dari mereka teratur sarapan, memantau berat badan sendiri secara berkala dan giat bergerak.

Faktor penyebab utama kegemukan yang bisa diubah yaitu asupan kalori berlebihan. Kalau kita mengurangi 500 - 1.000 Kalori/hari dari asupan rata-rata harian, berat badan akan turun 0,5 - 1 kg/hari. Dengan asupan makanan rendah kalori, 1.250 Kalori/hari, kita dapat menurunkan berat badan 0,5-0,6 kg/minggu. Sekadar mengingatkan, pola makan sehat itu rendah lemak, rendah kalori atau karbohidrat, dan tinggi serat. Rasanya, puasa Ramadhan bisa kita jadikan momentum yang tepat untuk memulai kebiasaan baru, makan dengan menu rendah kalori.

Ganti ragam menu

Dengan berpuasa, pola makan kita berubah dari tiga kali sehari (sarapan, makan siang, dan makan malam) menjadi dua kali (sahur dan buka). Namun, perubahan pola makan ini tidak ada artinya kalau jumlah asupan kalori harian tetap seperti biasa. Hanya karena takut kehabisan energi, saat sahur makan berlebihan. Padahal terlalu banyak makan justru memicu keluarnya hormon insulin berlimpah yang akan mengangkut gula darah ke seluruh jaringan tubuh guna diubah menjadi glikogen atau lemak yang juga berlebih. Celakanya kelebihan lemak ini sukar diuraikan menjadi gula darah kembali. Bukan tambah segar kita justru kian lesu.

Akan tetapi jangan lantas berpikir untuk tidak makan sahur karena berharap penurunan berat badan lebih banyak dan cepat. Laiknya sarapan, sahur amat perlu untuk mengimbangi zat gizi yang tak diperoleh tubuh selama sehari berpuasa. Hidangan sahur bisa menjadi cadangan kalori dan protein tinggi sehingga lambung tak menjadi cepat mengalami hampa makanan. Rasa lapar pun tak cepat terasa.

Puasa bisa menjadi momentum khusus bagi tubuh untuk mengambil cadangan energi dari kelebihan konsumsi karbohidrat (kalori) yang disimpan dalam glikogen otot, hati, dan lemak. Giliran pertama jatuh pada glikogen otot, yang bertahan 24 - 28 jam dalam tubuh. Setelah habis, gula darah menurun tapi segera diambil alih oleh gula darah dari glikogen hati berkat bantuan hormon adrenalin. Lalu, masih ada cadangan lemak dan protein yang masih memadai sampai tiba saat berbuka. Jadi, jangan khawatir kekurangan energi.

Untuk memperoleh asupan 1.300 - 1.500 Kalori/hari, tak perlu repot mengetahui kandungan kalori setiap jenis makanan. “Juga tak perlu drastis mengubah menu makanan harian,” kata dr. Johanes C., MND, Sp.GK (Master of Nutrition and Dietetics, Spesialis Gizi Klinik) dari Melinda Hospital, Bandung. Cukup ganti ragam menu dan cara mengolahnya, serta kurangi jumlahnya.
Mengurangi jumlah kalori bisa diakali dengan mengganti wadah. Bila Anda penggemar kolak, tak usah memaksa diri tidak menyantapnya. Hanya, jika kolak biasanya diwadahi mangkuk bakso, ganti wadahnya dengan mangkuk puding. Jangan tandaskan kuah manisnya, karena bagian itulah yang mengandung kalori tertinggi yang berasal dari santan dan gula.

Mengganti ragam dan cara pengolahan juga bisa kita lakukan. Misalnya, mengganti nasi goreng atau uduk dengan nasi putih. Bebas minyak dan santan! Akan lebih baik jika menggantinya dengan nasi merah karena tinggi serat. Hindari makanan kaya lemak seperti daging kaki, buntut, dan iga. Kita tetap boleh mengonsumsi makanan tinggi protein, tapi lemak harus dikurangi. Toh lemak tak bikin kita kenyang.

“Makanlah buah iris, jangan sari buah (juice). Bila dimakan dalam bentuk aslinya, kita cukup menyantap satu buah jeruk (75 g), bandingkan bila diperas yang memerlukan empat jeruk untuk membuat segelas sari jeruk. Belum lagi gulanya yang menambah kalori. Lagi pula, serat asli lebih baik dari serat terlarut,” saran dr. Johanes.

Soal minumnya, juga bisa dilakukan perubahan. Misalnya, ganti soft drink dengan air bening atau teh manis dengan teh tawar.

Pola pikir ganti dan kurangi tadi berlaku pula saat buka puasa bersama. Biasanya, dalam kesempatan ini beragam menu lezat di hidangkan. Namun, jangan tergoda jika tidak ingin upaya penurunan berat badan gagal. Bila ada beragam lauk macam telur balado, ayam goreng, atau ikan bakar, pilih satu jenis saja. Pilihlah potongan atau keratan terkecil.

Khusus wanita, ada ujian disiplin menjalankan pola makan baru ini. Yaitu saat mendapat cuti puasa karena haid. Tetaplah taati menu seimbang gizi, rendah kalori dan lemak, serta tinggi serat, baik saat sarapan, makan siang, maupun makan malam. Kalaupun kebiasaan ngemil tak bisa disetop, gantilah kue kering atau bolu sarat mentega dan gula dengan satu buah ukuran sedang atau sepotong ubi atau pisang kukus.

Berolahragalah

Seandainya dengan perubahan pola makan itu berat badan masih juga tidak turun setelah sebulan penuh berpuasa, pasti ada sesuatu yang kurang. Apakah aktivitas fisik kita berkurang cukup signifikan selama puasa? Bagi Anda yang terbiasa berolahraga secara rutin, apakah selama bulan puasa Anda justru berhenti berolahraga? Kalau jawabannya ya, itulah penyebabnya. “Walau asupan makan berkurang, olahraganya jangan berhenti,” ujar dr. Michael Triangto, Sp.KO (Spesialis Kedokteran Olahraga) dari Slim+Health Sports Therapy.

Jalan-jalan di seputar lingkungan rumah sehabis sahur atau shalat subuh tak bisa menggantikan olahraga rutin kita. “Pilihlah olah raga aerobik dengan intensitas ringan, berulang-ulang dalam waktu panjang macam jalan cepat, lari-lari kecil (joging), bersepeda, atau berenang. Pilihlah waktu sekitar setengah jam menjelang berbuka,” saran dr. Michael.

Bila belum terbiasa berolah raga setiap hari, lakukanlah secara bertahap. Misalnya, jalan kaki 2 - 3 kali seminggu selama 30 menit. Pilih waktunya sekitar satu jam sebelum berbuka, sehingga ketika berkeringat, segera tergantikan saat berbuka. Atau, 2 - 3 jam setelah berbuka pertama agar terhindar dari kekurangan cairan dan gula darah.

Aktif bergerak juga bisa diartikan menambah kegiatan keseharian lebih dari biasanya. Ada semacam tradisi tahunan di sini, seminggu sebelum dan sesudah Lebaran, pembantu rumah tangga cuti mudik. Manfaatkanlah masa itu untuk beraktivitas. Mencuci baju, menyiram tanaman, mengepel lantai, atau mencuci mobil merupakan sebagian kegiatan yang bisa kita lakukan sembari menunggu saat berbuka puasa. Kita bisa berbagi tugas itu bersama anggota keluarga lain.

Dari sahur dan berbuka dengan wajar saja (konsumsi kalori akan berkurang 20 - 30% ) berat badan bisa turun sampai 5%. Nah, ditambah dengan acara keluar keringat tadi, tentu semakin besar penurunan berat badan. Tak perlu khawatir akan kehabisan energi, sebab penelitian menunjukkan, tubuh manusia dapat bertahan tanpa makan selama dua minggu asal tetap minum atau masih bisa hidup selama seminggu tanpa minum.

Berbekal tekad bulat, kita bisa memperpanjang pengurangan kalori dengan target penurunan berat badan 5 - 10% dalam tempo enam bulan. Untuk jangka panjang, berat badan bisa dipertahankan turun dan tidak naik lagi atau mengalami efek yoyo.

Dikutip dari detikHealth

Rokok Tanpa Nikotin untuk Meredam Kecanduan


Mineapolis, Ilmuwan menciptakan rokok bebas nikotin yang diharapkan bisa membantu seseorang berhenti merokok. Rokok bebas nikotin dinilai bisa menghindari kecanduan ketimbang rokok bernikotin amat rendah.

Rokok bebas nikotin memiliki manfaat yang sama dengan permen pengganti rokok. Perokok yang mengonsumsi rokok bebas nikotin dan permen pengganti rokok lebih sedikit mengalami withdrawal (sakau) dibandingkan dengan perokok yang mengonsumsi rokok rendah nikotin.

"Rokok bebas nikotin dan permen pengganti rokok lebih baik digunakan untuk membantu berhenti merokok dibandingkan dengan rokok bernikotin rendah," ujar Dr Dorothy K Hatsukami dari University of Minnesota Tobacco Use Research Center di Mineapolis, seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/2/2010).

Rokok bebas nikotin mengandung 0,05 miligram nikotin per batang rokok, sedangkan rokok bernikotin rendah mengandung 0,3 miligram nikotin per batang rokoknya. Sebagai perbandingan, rokok yang sebenarnya mengandung 0,7-1 miligram nikotin per batangnya.

Tim Hatsukami membandingkan kebiasaan merokok dan tingkat berhentinya dari 165 laki-laki dan perempuan dewasa yang rata-rata sudah merokok 15 tahun. Perokok ini sempat mencoba untuk berhenti, namun godaan untuk kembali lagi tak bisa diabaikan.

Para peneliti memberikan 53 orang rokok bebas nikotin, 52 orang rokok rendah nikotin dan sisanya permen pengganti rokok, percobaan ini dilakukan selama 6 minggu. Hasil yang didapatkan perokok yang mengonsumsi rokok bebas nikotin dan permen pengganti rokok lebih sedikit mengalami withdrawal (sakau) dibandingkan dengan perokok yang mengonsumsi rokok rendah nikotin.

Ilmuwan menduga, rokok rendah nikotin lebih memungkinkan seseorang untuk merokok lebih banyak untuk mendapatkan kompensasi jumlah nikotin yang hilang. Sedangkan rokok bebas nikotin tidak menimbulkan perasaan tersebut. Hasil penelitian ini telah dilaporkan dalam jurnal Addiction.

"Meskipun rokok bebas nikotin terlihat potensial digunakan sebagai alat untuk membantu seseorang berhenti merokok, tapi hasil penelitian kecil ini belum cukup untuk membuat kesimpulan bahwa rokok bebas nikotin efektif membantu orang berhenti merokok," ujar Hatsukami.

Masih dibituhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa efektif rokok bebas nikotin membantu seseorang berhenti merokok. Diharapkan nantinya bisa menjadi terapi baru bagi orang yang ingin berhenti merokok.

(ver/ir)
Dikutip dari detikHealth

Selasa, 19 Januari 2010

5 Buah Segar Pencegah Flu



Jakarta
- Cuaca yang tidak bersahabat seperti akhir-akhir ini cenderung membuat tubuh rentan terhadap flu. Makan yang cukup dan bergizi kadang tak cukup untuk mencegahnya. Konsumsi buah segar yang benar bisa membantu mencegah flu. Buah apa saja sih yang sebaiknya dikonsumsi?

Cuaca yang berubah-ubah belakangan ini membuat kondisi tubuh menurun. Makan makanan yang bergizi ternyata tak lantas membuat tubuh jadi kebal terhadap penyakit, khususnya flu. Tambahan asupan buah-buahan dalam makanan sehari-hari bisa membantu tubuh menangkal flu yang akan menyerang.

Pasalnya, buah-buahan dapat membantu tubuh melawan virus dan bakteri yang menyerang tubuh apalagi di musim penghujan seperti ini. "Vitamin yang terdapat dalam buah menjaga kekebalan tubuh pada level yang tinggi, sehingga tubuh tak lekas rentan terhadap flu dan demam," ujar Amy Howell, Ph.D, seorang ilmuwan di Rutgers University. Buah juga menurunkan resiko terserangnya penyakit jantung dan kanker. Nah, berikut ini adalah 5 jenis buah-buahan yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda:

1. Apel
Sudah tak diragukan lagi kalau buah apel merupakan salah satu sumber antioksidant yang cukup populer saat ini. Antioksidan yang terkandung dalam satu buah apel sama dengan 1500mg vitamin C. Selain itu, buah apel juga sarat akan flavanoid protective yang sangat bermanfaat dalam mencegah terjadinya serangan jantung dan juga kanker.

2. Pepaya
Dengan 250% RDA dari vitamin C yang terdapat dalam buah pepaya ternyata dapat menghindarkan sistem tubuh Anda dari demam. Kandungan beta-caroten, vitamin C dan juga vitamin E dalam pepaya mengurangi peradangan yang terjadi di dalam tubuh dan mengurangi timbulnya asma.

3. Cranberries
Cranberries mengandung antioksidan yang cukup tinggi melebihi buah dan sayur pada umumnya. Satu sajian cranberrie memiliki kandungan antioksidan 5 kali lebih banyak dibandingkan brokoli. Cranberi merupakan probiotic alami yang membantu memperbanyak bakteri baik dalam tubuh dan melindungi nya dari penyakit yang terbawa dari makanan.

4. Jeruk Bali
Jeruk Bali sarat akan vitamin C, selain itu jeruk Bali mengandung senyawa alami yang disebut Limonoids yang bermanfaat untuk menurunkan kadar kolesterol. Jenis jeruk bali merah adalah sumber yang sangat potensial untuk melawan kanker karena kandungan lycopennya.

5. Pisang
Pisang menjadi salah satu sumber vitamin B6 tertinggi dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Pisang bisa mengurangi rasa letih, depresi, stres, dan insomnia(sulit tidur). Kandungan magnesium nya yang tinggi menjaga agar tulang kuat. Sedangkan potasium membantu mencegah serangan jantung dan tekanan darah tinggi.

Hmm..ternyata cukup mudah bukan mencegah tubuh terserang flu dan demam di musim penghujan seperti ini! Siapkan buah-buahan tadi sebagai pencuci mulut untuk memenuhi kebutuhan vitamin harian dan mencegah terserangnya flu. Tentu saja barengi dengan istirahat dan olah raga teratur ya!

Toyota Luncurkan Rush G Matik




Jakarta
- PT Toyota Astra Motor (TAM) akhirnya resmi melucurkan entry Sport Utility Vehicle (SUV) Toyota Rush G matik ke pasar roda empat tanah air. Salah satu line up mobil Toyota bertransmisi otomatis itu dibanderol seharga Rp 198,2 juta on the road.

TAM berharap SUV Toyota Rush G Matik itu dapat memenuhi permintaan pasar akan kendaraan bertransmisi otomatis di tengah tren mobil matik yang sedang menjadi incaran konsumen saat ini.

"Rush G matik hanya berbeda Rp 10 juta dari Rush G manual. Kami berharap diluncurkannya Rush G matik dapat memberikan pilihan yang lebih luas untuk pelanggan Toyota, terutama untuk segmen pengguna SUV," kata Direktur Marketing TAM Djoko Trisanyoto di Hotel Intercotinental Mid Plaza, Jakarta, Selasa (19/1/2010).

Djoko menambahkan dengan peluncuran varian Rush G matik dapat memberikan kenikmatan berkendara bagi masyarakat Indonesia khususnya Jakarta yang tak luput dari kemacetan setiap harinya.

Dengan kehadiran Rush G matik lengkap sudah tipe Toyota Rush di tanah air dari Rush S manual, Rush S matik, Rush G manual dan yang terakhir Rush G matik. "Semakin lengkap varian matik Toyota di tanah air," ujarnya.

dikutip dari oto.detik.com

BMW Incar 1.000 Unit Lebih

Jakarta - Kesuksesan di tahun 2009 dengan peningkatan penjualan mencapai 25 persen, tentunya tidak membuat PT BMW Indonesia merasa puas. Karenanya, di tahun ini, mereka mengincar penjualan diatas 1.000 unit.

Tahun 2009 lalu, BMW Indonesia memastikan peningkatan penjualannya sebanyak 901 unit, atau naik sebanyak 25 persen dibandingkan tahun 2008 lalu yang hanya 720 unit.

"Maka tahun ini kita menargetkan diatas 1.000 unit," ujar Presiden Direktur PT BMW Indonesia, Ramesh Divyanathan, disela-sela peluncuran BMW X6 M, di BMW Studio Plaza Indonesia, Jakarta, Selasa (19/1/2010)

Untuk memastikan adanya pertumbuhan penjualan di tahun 2010, BMW Indonesia akan tetap menjaga agar penjualan produknya tetap tumbuh dengan stabil, bukan naik secara drastis.

"Kami mencoba menjaga produk kami agar tidak tumbuh secara drastis, tetapi tumbuh secara stabil," ujarnya

Peningkatan pembelian yang drastis menjadi kekhawatiran BMW dalam memenuhi volume kendaraan yang diminta, karena BMW Indonesia tidak ingin mengecewakan pelanggannya,hanya karena tidak bisa memenuhi permintaan produk.

Dikutip dari oto.detik.com